“Bumi dan Alam Semesta”
Disusun oleh :
YANUATI LAHAGU
(12110444)
Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer
STMIK BUDIDARMA
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum
Wr.Wb
Puji dan Syukur
kami panjatkan ke kehadirat ALLAH SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Bumi dan Alam Semesta”.
Makalah ini membahas tentang sejauh mana bumi sebagai planet, bagian-bagian
bumi, lapisan air (hidrosfer), lapisan udara (Atmosfer), menetukan umur bulan,
bulan, kehidupan di luar bumi, dan alam semesta.
Makalah ini
tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademis tetapi juga ditujukan masyarakat
luas yang selama ini mempunyai perhatian besar terhadap seluk-beluk mengenai
bumi dan alam semesta. Pembahasan masalahnya akan dibahas dalam makalah ini
secara detail sesuai dengan rumusan masalah.
Apabila dalam
pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena kami adalah
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya milik
ALLAH SWT. Apabila makalah ini masih banyak kekurangannya, diharapkan pembaca
memberikan kritik dan saran agar kami mengetahui kekurangan makalah ini dan
juga akan memberi masukan kepada kami terhadap makalah ini.
Terimakasih.
Wassalammualaikum
Wr. Wb
Makassar, 10
Maret 2012
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar
Isi
ii
Bab I Pendahuluan
1
A. latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
Bab II
Pembahasan
3
A. Bumi sebagai
planet
3
B. Bagian-bagian
bumi
3
C. Lapisan air
(hidrosfer)
4
D. Lapisan udara
(atmosfer)
5
E. Menentukan umur
bumi
6
F. Bulan
9
G. Kehidupan di
luar bumi
10
H. Alam semesta
10
Bab III
Penutup
14
Kesimpulan
14
Daftar
Pustaka
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bumi hingga
sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai
kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Sebagaimana planet yang lain,
dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang
mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan.
Terjadinya alam
semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih merupakan
misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia. Namun, walaupun
demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan
penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri tersebut.
Pada awalnya,
manusia menganggap bahwa bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa dialam
semesta ini. Karena, melihat bahwa matahari terbit disebelah tibur dan terbenam
disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula
mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan
geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang
mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta
ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerang
mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa
bumi adalah sebuah planet yang bergerank mengitari matahari, kesadaran ini baru
muncul dengan kuat pada paro abad ke-20. Pada masa ini penerbangan pesawat luar
angkasa semakin maju.
Selanjutnya,
akan di bahas singkat tentang bumi sebagai planet, bulan sebagai satelit bumi,
dan alam semesta dari terbentuknya, alam semesta, galaksi, tata suryaserta
bagian dari tata surya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah
ini adapun rumusan masalah yang disusun yaitu
1. Bagaimanakah
bumi sebagai planet?
2. Bagaimanakah
bagian-bagian bumi?
3. Apakah itu
lapisan air (hidrosfer)?
4. Apakah itu
lapisan uadara (atmosfer)?
5. Bagaimanakah
menentukan umur bumi?
6. Apakah itu bulan?
7. Bagaimanakah
kehidupan di luar bumi?
8. Apakah itu alam
semesta?
C. TUJUAN
Adapun tujuan
dalam penyusunan makalah ini yaitu
1. Untuk
mengetahui bumi sebagai planet
2. Untuk
mengetauhi bagian-bagian bumi
3. Untuk
mengetahui lapisan air (hidrosfer)
4. Untuk
mengetahui lapisan uadara (atmosfer)
5. Untuk
mengetahui dalam menentukan umur bumi
6. Untuk
mengetahui bulan
7. Untuk
mengetahui kehidupan di luar bumi
8. Untuk
mengetahui alam semesta
BAB Ii
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Bumi Sebagai Planet
Bumi
mengorbitkan matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum Keppler I), pada
jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips
ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-bumi yang terdekat
(perihelion) terjadi pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan
jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada tanggal 5 juli dengan jarak
94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun sekitar tiga
juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1 AU
(Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).
Bumi kita tidak
bulat sempurna, tetapi pepat pada kutub- kutubnya dan menggelembung pada
ekuatornya. Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk.
Bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang
tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.
B. Bagian –bagian Bumi
Melalui
pengamatan seisomologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para ahli geologi
memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Karena arah kecepatan
dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam
bumi.
Bumi ternyata
memiliki beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut antara lain:
1. Inti bumi
(Barisfer/ Centrosfer)
Pengetahuan
manusia tentang inti bumi masih sangat terbatas. Inti bumi terdiri dari dua
bagian, yaitu inti luar (tebalnya 2160 km) dan inti dalam (tebalnya 1320 km).
Berat jenis inti bumi inidiperkirakan 10,7, sedangkan berat jenis litosfer
rata-rata 2,8.
Pengaruh panas
matahari hanya terasa paling dalam 20 meter di bawah permukaan bumi. Setelah 20
meter, temperaturnya telah konstan tidak lagi dipengaruhi musim panas dan
dingin. Akan tetapi, makin masuk ke dalam bumi tempraturnya makin tinggi,
umumnya tiap turun 33 m temperatur naik 1 C.
Beberapa alasan
tentang padatnya barisfer, antara lain:
a. Bila seandainya
barisfer itu cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut yang
mungkin akan mengakibatkan permukaan bumi kembang-kempis.
b. Getaran-getaran
gempa di Jepang dapat diukur di Inggris dengan alat-alat yang halus. Sifat
tersebut menunjukan bahwa inti bumi padat.
Inti bumi
menyebabkan adanya sifat ke magnetan dari bumi. Bumi merupakan magnet raksasa dengan
kutub utara magnet terletak dibagian utara bumi dan kutub selatan magnet
dibagian utara bumi, meskipun ternyata tidak tepat betul pada kutub bumi
menyimpang 17 dilihat dari pusat bumi.
2. Selimut
(Mantel)
Sesuai dengan
namanya, lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini
tyerdiri dari tiga bagian yaitu sebagai berikut.
a. Listofer, artinya lithos
= batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu
(1) lapisan “sial” (Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima” (Silicium
dan Magnesium)
b. Astenosfer, wujudnya agak
kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat formasi
magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
c. Mesofer, wujudnya padat
dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak di bawah astenosfer. Pada
perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana kecepatan gelombang
menurun dengan tajam.
3. Kerak Bumi
Lapisan ini
menempati bagian paling atas dari permuka bumi dengan tebal rata-rata antara
10-50 km, lapisan ini tidak sama tebalnya disemua tempat.
Kerak bumi
terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung
berapi, kerikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan di
bedakan ata 3 golongan, yaitu:
a. Batuan beku
(batuan magma)
Terjadi dari
magma yang cair dan panas membeku di dalam atau diluar bumi akibat tempraturnya
turun.
b. Batuan sedimen
(endapan)
Air, angin, es
mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah
liat, pasir, dll.
c. Batuan metamorf
(batuan malihan)
Batuan sedimen
maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang
tinggi atau tekanan yang berat.
C. Lapisan Air (Hidrosfer)
Hidrosfer
(hydro= air, sphaira=bulatan atau bola) ialah semua perairan yang berada di
bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai, dan air tanah. Air yang turun dari
langit, sehingga hujan dan salju, boleh dikatakan tidak mengandung garam atau
mineral yang terlarut (air tawar), masuk kesungai, mengalir diatas permukaan
tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada ditanah
dibawa kelaut.
Garam mineral
yang merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl = Natrium
Clorida) dan garam inggris MgSO4 = Magnesium Sulfat). Kira-kira
71% dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut,sungai, danau
menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi)akan
membentuk awan.
Awan yang
dibawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan
(kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya
akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah sampai
di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi masuk
ke dalam bumi (filtrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan aliran
bawah permukaan., mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap kembali
oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada saat
hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2)
yang ada di udara ke dalam sungai, danau, dan laut sehingga memungkinkan bias
ada kehidupan di dalam air.
D. Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer (atmos
= uap/udara, sphaira=bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.
Berdasarkan sifatnya atmosfer dibagi atas beberapa lapisan.
1. Troposfer
Lapisan ini
yang paling dekat dengan permukaan bumi. Didaerah tropik, tinggi troposfer bisa
mencapai 18 km, sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. Gejala
cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin, terjadi pada
lapisan ini.
2. Stratosfer
Lapisan ini
banyak mengandung gas ozon (O3 ) yang mudah menyerap radiasi
ultraviolet dari matahari. Itulah sebebnya lapisan ini lebih panas dari pada
lapisan troposfer. Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi.
Lapisan ini berada pada ketinggian 18 km- 60 km.
3. Mesosfer
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
4. Termosfer
lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
E. Menentukan Umur
Bumi
Sekurang-
kurangnya ada empat cara untuk menetukan umur bumi. Sebagai berikut.
1. Teori sedimen
Cara ini
didasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata- rata yang membentuk
batuan, yaitu dengan mengetahui tebal lapisan rata- rata yang terbentuk setiap
tahunnya dan dibangdingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini.
Dengan cara ini, diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
2. Teori Kadar
Garam
Cara ini
didasarkan atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut. Menurut teori ini,
pada saat bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak
sungai bermuara ke laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral di
laut sehingga air laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata
3%. Kadar garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur
bumi dan menurut teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.
3. Teori Termal
Menurut teori
ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dan karena
bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut
mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang
bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu
20.000 juta tahun.
4. Teori
radioktivitas
Menerut teori
in, zat adiktif dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi
saat yan lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi sudah 5.000
juta – 7.000 juta tahun.
a. Terbentuk nya
benua dan samudera di bumi
Benua merupakan
bagian bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Pada saat Amerika dan Afrika
pecah, celah diantaranya membentuk samudera atlantik. Anak benua India yang
tadinya menempel di benua Afrika retak dan pecah bergerak ke utara menempel
pada benua asia. Akibatnya, terjadi gerakan vertical, yang naik membentuk
pegunungan Himalaya dan yang turun membentuk samudera Hindia.
Pada saat bumi
berotasi, ada sebagian massanya yang terlempar keluar, yang kemudian menjadi
bulan (satelit bumi), sedangkan bagian yang ditinggalkan berbentuk cekungan
menjadi Samudera Pasifik.
Apabila lempeng
benua dan lempeng samudera saling bertabrakan, maka lempeng samudera tersebut
akan menyusup atau menujam ke bawah lempeng benua, karena lempeng samudera
mempunyai berat jenis besar. Pada pertemuan kedua, lempeng tersebut akan
ditemui jalur palung laut, proses pelipatan dan sesar, disertai kegiatan
vulkanisme serta merupakan wilayah rawan gempa.
Apabila dua
lempeng bergerak saling menjauh, maka akan terjadi rekahan dan dari rekahan
tersebut akan keluar magma yang banyak mengandung besi dan magnesium, yang
kemudian membeku membentuk kerak bumi yang baru.
Apabila dua
lempeng saling bergesekan, maka pada bidang batasnya ditemukan petahan atau
sesr mendatar.
b. Pembentukan
relief bumi
Permukaan bumi
tidaklah rata, tetapi bervariasi, mulai dari daratan, bergelombang, berbukit
hingga bergunung. Bahkan, banyak dijumpai lembah. Semua ini merupakan bukti
kongkrit bahwa ada suatu proses pembentukan permukaan bumi sehingga bentuknya
seperti sekarang ini.
Gaya tektonik
yang bekerja dari dalam bumi menyebabkan pengaruh yang nyata di permukaan bumi.
Secara garis besar, gaya tektonik dibedakan atas tektonik epirogenesa dan
tektonik orogenesa. Tektonik epirogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang lambat
dan meliputi derah yang luas. Bila gerakannya merupakan penurunan disebut
epirogenesa negative. Tektonik orogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang
meliputi daerah yang sempit. Gerakan ini akan membentuk pegunungan.
Disamping
gerakan- gerakan tersebut di atas, ada gerakan lainnya yang disebut pelkungan
(warping), pelipatan (fold), retakan (joint) dan patahan (fault).
c. Gerakan rotasi
bumi
Bumi berputar
pada porosnya dengan arah barat-timur dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam
56 menit 4 detik. Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
d. Gerakan
revolusi bumi
Bumi di samping
berputar pada porosnya juga berputar mengitari matahari dan sekali putar
memerlukan waktu 365,25 hari. Gerakan bumi berputar mengitari matahari disebut
revolusi bumi.
e. Gravitasi bumi
Jika sebuah
benda dilemparkan ke udara, ia akan jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan adanya
gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Bumi mempunyai gaya tarik ke arah intinya
yang lebih dikenal sebagai gaya gravitasi. Sebenarnya gaya gravitasi telah ada
semenjak bumi dan alam semesta ini tercipta.
Makin jauh
daripada gravitasi, bobot materi makin berkurang. Tubuh manusia akan lebih
besar bobotnya bila berada di puncak gunung. Makin tinggi seseorang mendaki
gunung, bobot tubuh makin ringan. Sampai pada ketinggian tertentu, suatu materi
tidak punya bobot lagi, akibatnya akan melayang- laying di udara. Dengan
demikian bobot suatu materi tergantung kepada kuatnya gaya tarik gravitasi.
f. Pasang surut
laut
Pasang surut
adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan oleh
gaya tarik matahari dan bulan. Matahati mempunyai massa 27 juta kali lebih
besar daripada massa bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rat-rata
149,6 juta km), sedangkan bulan, satelit bumi jaraknya sangat dekat dengan bumi
(rata-rata 381.550 km) adalah dalam mekanika alam semesta, jarak lebih
menentukan daripada massa. Oleh karenanya, bulan mempunyai peranan yang lebih
besar daripada matahari dalam menetukan pasang surut.
Adanya gaya
tarik bulan yang kuat menyebabkan bagian bumi yang terdekat ke bulan akan
tertarik membengkak hingga perairan samudera di situ akan naik dan menimbulkan
pasang.
Bila
bulan-matahari membentuk siku-siku terhadap bumi, maka tarik keduanya akan saling
meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air laut antara pasang surut hanya
kecil saja dan keadaan ini dikenal dengan pasang surut perbaru.
g. Gerhana
matahari dan gerhana bulan
Gerhana bulan
terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi saat
malam hari. Gerhana bulan sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan
memasuki daerah umbra, atau bulan hanya masuk pada daerah penumbra.apabila
seluruh bulan memasuki daerah umbra maka akan terjadi gerhana bulan total.
Gerhana
matahari sebagain terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan menghalangi cahaya
matahari. Gerhana matahari total dialami oleh daerah di bumi yang masu k pada
umbra, yaitu seluruh cahaya matahari terhalang bulang. Apabila daerah umbra
tidak sampai pada muka bumi, maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Gerhana
matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan.Ada
tiga macam gerhana matahari yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari
sebagian, dan gerhana matahari cincin.
h. Musim di bumi
Kombinasi dari
revolusi dan kemiringan bumi akan mempengaruhi sudut jatuh sianr matahari
dipermukaan bumi. Hal ini mengakibatkan terjadinya musim di permukaan bumi dan
mempengaruhi lamanya siang/malam.
Di bumi ada
empat macam musim yaitu
1. Musim dingin,
dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Desember-Januari-Februari, sebaliknya
dibelahan bumi selatan terjadi musim panas.
2. Musim semi,
dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Maret-April –Mei, sebaliknya dibelahan
bumi selatan terjadi musim gugur.
3. Musim panas,
dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Juni-Juli-Agustus, sebaliknya dibelahan
bumi selatan terjadi musim dingin.
4. Musim gugur,
dibelahan bumi utara terjadi pada bulan September-Oktober-November, dibelahan
bumi selatan terjadi musim semi
F. Bulan
Bulan merupakan
satu-satunya satelit bumi, tidak punya atmosfer, diameternya 3456 km dan
jaraknya dari bumi rata-rata 381.550 km (jarak terjauh bulan dari pusat bumi
406.700 km dan jarak terdekat 356.400 km). bulan mengorbit bumi dengan periode
27,3 hari waktu ini disebut periode sideris, sedangkan selama waktu
yang dibutuhkan bulan mencapai dua fase sama berturut-turut, misalnya dari
bulan purnama ke bulan purnama berikutnya disebut periode sinodis.
Waktu satu periode sinodis 29,5 hari.
Perhitungan
tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan “qamariah” (bahasa
arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah berdasarnya peredarab bulan
mengelilingi bumi. Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari
disebut perhitungan “syamsiah” (bahasa Arab, Syam = matahari) contohnya adalah
penanggalan Masehi.
Selanjutnya di
bawah ini dipaparkan teori mengenai proses pembentukan bulan , sebagai berikut.
1. Teori fisi
Teori ini
menyatakan bahwa bulan berasal dari calon bumi pada saat masih belum memadat.
Menurut pendukung teori ini, proses fisi dibuktikan oleh komponen pokok
pembentuk bumi, dan bulan bersama.
2. Materi Teori
penangkapan
Teori ini
menyatakan bahwa bulan dating dari daerah lain di tata surya. Pada suatu
ketika, benda langit yang akan menjadi bulan ini bergerak cukup dekat dengan
bumi, sehingga akan mengalami tarikan gravitasi bumi. Gaya tarik gravitasi bumi
menyebabkan benda langit tersebut mengorbit bumi dan menjadi satelit bumi.
3. Teori kondensi
Teori ini
menyatakan bahwa bumi dan bulan terbentuk bersama-sama dari sumber bahan yang
sama secara terpisah. Teori ini banyak penganutnya, karena proses kondensi
memang analog dengan proses pembentukan tata surya. Teori ini mempunyai
kelemahan, karena perbandingan komposisi materi kedua planet kembar ini
berbeda. Seharusnya bila bumi dan bulan berasal dari materi yang sama,
perbandingan komposisi materi keduanya sama.
4. Teori tumbukan
Teori ini
merupakan teori yang paling popular saat ini. Teori ini mengemukakan bahwa saat
bumi belum padat sebuah benda langit menumbuk bumi. akibatnya, tumbukan ini
sebagian materi bumi beserta materi penyusun benda langit tersebut terlempar
angkasa dan bergabung menjadi satu membentuk bulan.
5. Teori lemparan
Teori ini
mengemukakan bahwa saat bumi belum padat dan berotasi, sebagian massanya
terlempar keluar, kemudian menjadi bulan, sedangkan bagian bumi yang
ditinggalkan menjadi dasar dari samudera Pasifik.
G. Kehidupan di Luar Bumi
Adanya
kehidupan memerlukan persyaratan yang amat ketat. Kehidupan hanya berlangsung
di suatu planet anggotasuatu sistem tata surya. Planet itu tidak boleh terlalu
dekat dari bintang pusat, tetapi juga tidak boleh terlalu jauh. Pada sistem
tata surya kita, tidak akan dijumpai kehidupan di planet Venus dan Merkurius,
karena suhunya terlalu panas, dan kehidupan juga tidak akan dijumpai di planet-
planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto, karena terlalu
dingin. Di bumi ini pun, bila gravitasinya terlalu kecil, kehidupan juga tidak
akan muncul karena unsure- unsur berat yang sangat perlu untuk kehidupan tidak
akan terdapat di atmosfer bumi.
Sampai saat
ini, para ilmuwan masih berspekulasi tentang adanya kehidupan di luar bumi dan
secara umum terbagi dalam dua kubu. Kubu pertama, yakni bahwa di alam semesta
tidak ada kehidupan lain selain yang ada di bumi ini, sedangkan kubu kedua
berkembang pendapat yang memiliki keyakinan bahwa di luar bumi ada banyak
kehidupan.
H. Alam Semesta
1. Pengertian alam
semesta
Alam semesta
atau mayapada merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang didalamnya
terdapat milyaran bintang. Bintang-bintang inilah yang merupakan sumber cahaya
yang menerangi jagad raya dan tampaknya berkelompok-kelompok yang dikenal
dengan nama GALAKSI. Galaksi ini terdiri dari ribuan bintang dan salah satu
bintang itu adalah matahari kita (galaksi tempat matahari kita berinduk diberi
nama Milky Way Bhima Sakti).
Matahari
merupakan pusat sistem tata surya kita (Helionsentris), dikelilingi oleh planet-planet,
komet-komet, meteor-meteor, debu dan gas antarplanet.peredaran planet
mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, planet –planet
disamping mengitari matahari juga beredar mengelilingi sumbunya, gerakan ini
disebut gerak rotasi.
2. Terbentuknya
alam semesta
Ada dua teori
terbentuknya alam semesta yaitu
a. Teori ledakan
(Big Bang)
Georges
Lemaitre (1930) mengatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar dengan berat
jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat, melemparkan semua jasad segala
arah menjauhi pusat-pusat ledakan.
b. Teori
ekspansi-kontraksi
Herman Bondi,
Thomas Gold dan Fred Hoyle (1948) mengatakan bahwa alam semesta dalam keadaan
diam hanya mengalami siklus “masa ekspansi” (mengembang) dan “masa kontraksi”
(mengkerut) pada masa kontraksi terbentuk galaksi serta bintang-bintangnya dan
menghimpun energi, sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang-bintangitu
melepaskan energi.
3. Terbentuknya
galaksi
Menurut Fowler
(1957), di alam semesta ada kabut gas hydrogen yang besar sekali bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga berbentuk bulat, karena gaya beratnya ia
berkontraksi. Akibat kontraksi ini, massa bagian luar banyak yang tertinggal,
sehingga terbentuklah bintang-bintang. Bintang-bintang ini kemudian
berkontraksi, melepaskan energi dan panas. Setelah sekian lama mempunyai bentuk
yang tetap seperti matahari kita.
4. Terbentuknya
tata surya
Ada beberapa
teori terbentuknya tata surya yaitu
a. Hipotesis
Nebular
Kant dan
laplace (1796), mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi massa
awan panas atau massa kabut gas yang sangat panas. Dalam proses
kondensasi tersebut, massa kabut gas yang jauh dari pusat massa tertinggal. Ia
tidak ikut tertarik kea rah pusat. Setelah mendingin, pusat massa menjadi
bintang dan matahari dan massa yang tertinggal mengelilingi matahari menjadi
planet-planet dan benda angkasa lainnnya.
b. Hipotesis
Planettessimal
Chamberlain dan
Moulton (1905), mengemukakan bahwa pembentukan sistem tata surya tidak berasal
dari satu massa, tetapi dua massa kabut gas saling berdekatan akan menimbulkan
gaya tarik-menarik. Akibatnya, sebagian massa dari kedua massa kabut gas
tersebut terlepas dan setelah mendingin ternbentuklah benda-benda kecil yang
padat (planettesimal).
c. Hipotesis tidal
James jeans dan
Harold Jeffreys (1919), mengemukakan bahwa planet dan benda-benda angkasa
lainnya merupakan percikan dari matahari (tidal). Tidal ini terjadi karena ada
dua buah matahari yang bergerak saling mendekat sehingga terjadi gaya
tarik-menarik lalu terjadilah percikan-percikan dari matahari itu. Tidal-tidal
inilah yang kemudian menjadi planet dan benda-benda angkasa lainnya.
5. Bagian-bagian
dari tata surya
Surya adalah
kata lain dari matahari. Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang
teratur pada matahari itu. Seperti kita ketahui matahari kita ini dikelilingi
oleh Sembilan planet dan beberapa buah satelit.
Bagian-bagian
tata surya kita yaitu
a. Matahari
Matahari
merupakan suatu bola gas yang pijar dan terdiri dari 94% atom hidrogen (H), dan
5,9% atom Helium (He), sisanya campuran unsur-unsur carbon (C), dan atom
lainnya. Matahari sangat penting bagi kehidupan di bumi, karena merupakan
sumber cahaya dan panas (energi), dan mengontrol peredaran planet-planet, yang
berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, pergantian hari, minggu, bulan
dan tahun.
b. Merkurius
Planet ini
adalah planet paling dekat dengan matahari. Waktu paling baik untuk melihat planet
ini dari bumi sesaat sebelum matahari terbit dan terbenam. Saat merkurius
berada di sebelah barat matahari akan terbit dahulu daripada matahari dan akan
kelihatan sebagai bintang pagi. Sebaliknyab saat merkurius disebelah timur
matahari akan kelihatan sebelum matahari terbenam dan kelihatan sebagai
“bintang sore”.
c. Venus (bintang
kejora)
Venus
menempatkan urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terlihat cantik
dan orang Yunani menanamkan planet ini sesuai dengan nama dewi kecantikan
mereka Venus. Itulah sebabnya sehingga ia terkenal dengan nama “bintang kejora”
yang bersinar terang pada watu pagi dan sore hari.
d. Bumi
Tentang bumi
sudah dijelaskan lebih detail pada bagian awal
e. Mars ( Planet
Merah)
Planet ini
diberi nama sesuai dengan nama dewa perang orang Yunani karena planet ini
warnanya kemerah-merahan, akibat dari oksida besi yang banyak terdapat di
permukaanya. Mengingat warna merah berkaitan dengan darah dan darah tercecer
saat perang maka planet ini diberi nama Mars. Mars mempunyai dua satelit
(Phobos dan Deimos), punya atmosfer. Permukaan planet mars sangat dindin,
sangat kering, banyak sinar ultraviolet, tidak ada bahan organic, sering
terjadi badai, banyak pasir.
f. Yupiter
Yupiter
merupakanplanet terbesar dalam sistem tata surya kita, rotasinya tercepat.
Yupiter beredar matahari sekali dam 11,9 tahun dan mengadakan rotasi sekali
dalam 9,9 jam. Massanya 318 kali masssa bumi. Gravitasinya 2,64 kali gravitasi
bumi. itulah sebabnya Yupiter mampu merengkuh 14 satelit dan empat diantaranya
cukup besar (Io, Europa, Ganimeda, dan Callisto)
g. Saturnus
Planet ini
kedua terbesar setelah Yupiter dan memiliki keunikan sendiri. Ada kabut yang
mengitari secara sismetris, disebut “cincin saturnus”. Cincin ini diduga
berasal dari satelit yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu saturnus
yang besar akibat letaknya yang terlalu dengan saturnus sehingga calon satelit
itu menjadi tidak stabil. Saturnus memiliki17 buah satelit.
h. Uranus
Planet ini
merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop. Planet ini tidak
akan kelihatan bila tidak menggunakan teleskop karena letaknya cukup jauh dari
matahari dan ukuran tidak cukup besar. Uranus memiliki 5 buah satelit yaitu
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon
i. Neptunus
Planet ini
dilihat dengan teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spectrum
cahanya, planet ini diketahui mempunyai atmosfer, yang sebagian besar terdiri
dari gas metana. Neptunus sering juga disebut planet “pembuat ulah” karena
sering beredar meninggalkan garis edarnya. Neptunus memiliki 2 buah satelit
yaitu Triton dan Nereid.
j. Pluto
Planet ini
merupakan planet terjauh dari matahari. Mengingat sangat jauh dari matahari
sehingga gelap sehingga diberi nama Pluto (Pluto adalah nama dewa kegelapan
orang Yunani). Pluto bergerak mengelilingi matahari satu kali keliling
memerlukan waktu 248 tahun. Ia berputar pada porosnya yang memakan waktu 6,4
hari dan meiliki sebuah satelit yang bernama Charon.
6. Benda-benda
angkasa lain
Ada beberapa
angkasa lain yang juga mengitari matahari, sebagai berikut
a. Asteroid
Asteroid
merupakan benda angkasa kecil mirip dengan planet. Jumlahnya ribuan,
lintasannya antara planet Mars dan planet Yupiter. Asteroid pertama yang
ditemukan diberi nama Ceres oleh penenmunya Piazzi. Ternayata Ceres merupakan
asteroid terbesar.
b. Komet atau
bintang berekor
Ketika melintas
didekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakkan ekornya yang panjang.
Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat makin mendekat matahari
gerakan semakin cepat. Pada saat mendekat kepada matahari, gas pada inti komet
mulai menguap menjulur pada arah yang tepat. Hal ini akibat angin matahari.
c. Meteor (bintang
beralih)
Meteor adalah
benda-benda kecil dari jagat raya yang memasuki angkasa bumi. pada malam hari,
kadang-kadang terlihat seperti bintang beralih tempat di langit, orang
menyebutnya bintang jatuh atau bintang beralih. Jika meteor memasuki lapisan
atmosfir bumi, maka ia akan bergesekan denagan udara, sehingga suhu meteor akan
naik, kemudian memijar lalu menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah habis
terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. benda angkasa yang memasuki atmosfer
bumi disebut meteorit sedangkan peristiwa pemijaran disebut meteor.
d. Satelit
Satelit
merupakan piringan planet. Satelit beredar mengelilingi planet (revolusi), di
samping berputar pada porosnya (rotasi). Ia bersama dengan planet satelit
mengitari matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit bumi.
BAB III
PENutup
PENutup
KESIMPULAN :
Berdasarkan
uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa bumi merupakan salah satu planet yang
menjadi bagian tata surya. Bumi berada di galaksi Bimasakti yang merupakan
salah satu dari sekian banyak galaksi di jagad raya. Bersama planet-planet dan
benda langit lainnya, bumi berevolusi mengelilingi matahari dan berotasi pada
porosnya. Bumi terdiri atas beberapa bagian dengan materi penyusun yang
berbeda-beda. Manusia hidup dalam lapisan terluar permukaan bumi yang disebut
litosfer dan di lindungi oleh lapisan atmosfer yang melindungi kehidupan
manusia.
Selain itu,
alam semesta merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang
didalamnya terdapat milyaran bintang. Bagian- bagian dari tata surya yaitu
Matahari, Merkurius, Venus, Mars, Bumi, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
Pluto. Dan benda-benda angkasa lainnya yaitu Asteroid, Komet, Meteor, Dan
Satelit.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen IAD, 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Universitas Negeri Makassar
0 komentar:
Posting Komentar