Headlines News :

DILIGENCE IS THE WAY TO PROSPER

kerajinan adalah satu Jalan Keberuntungan..!!!
Home » » GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN POST SECSIO CAESAREA TENTANG MANFAAT PROTEIN DALAM PENYEMBUHAN LUKA SECSIO CAESAREA DI RSU. SEMBIRING KEC.DELITUA TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN POST SECSIO CAESAREA TENTANG MANFAAT PROTEIN DALAM PENYEMBUHAN LUKA SECSIO CAESAREA DI RSU. SEMBIRING KEC.DELITUA TAHUN 2015

Written By Yhannu Hanya Berbagi......... on Kamis, 02 Juli 2015 | 19.10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Istilah seksio sesaria berasal dari bahasa latin caedera yang artinya memotong. Pengertian ini semula dijumpai dalam roman low ( lex regia) dan emperor’s law (lex caesesarea), yaitu undang-undang yang menghendaki agar janin dalm kandungan ibu-ibu yang meninggal harus dikeluarkan dari dalam rahim. Jadi, seksio sesaria tidak ada hubungannya sama sekali dengan Julius caesarea. Orang yang pertama kali melakukan seksio sesaria adalah Jacob nufer yang melakukan secsio cesaria pada istrinya, dia adalah seorang tukang potong babi. (Mochtar, 2012 ).
Dewasa ini, seksio sesaria jauh lebih aman berkat kemajuan dalam antibiotic, transfusi darah, anestesi dan teknik operasi yang lebih sempurna, karena itu, saat ini timbul kecenderungan untuk melakukan operasi tersebut tanpa dasar dasar indikasi yang cukup kuat. Namun perlu di ingat bahwa seorang wanita pernah menjalani operasi pasti akan memiliki cacat dan perut pada rahim, yang dapat membhayakan kehamilan dan persalinan berikutnya. walaupun bahaya tersebut relative kecil. Jadi secsio cesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut, secsio cesaria juga dapat didefenisikan sebagai sesuatu histeretomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. (Mochtar, 2012).
1
 
            Menurut Profesor Peter Abraham seksio sesaria merupakan tindakan melahirkan bayi melalui insisi (membuat sayatan) di depan uterus. Sekitar satu dari setiap lima bayi yang dilahirkan dirumah sakit pendidikan di Inggris dilahirkan melalui seksio sesaria dan sekitar satu dari enam bayi yang dilahirkan di rumah sakit pendidikan dilahirkan melalui seksio sesaria. Ini berarti bahwa ada paling sedikit 100.000 seksio sesaria yang dilakukan di Inggris setiap tahun.(Abrahams, 2014).
Jumlah operasi seksio sesarea di dunia telah meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir.  WHO memperkirakan angka angka persalinan dengan operasi adalah sekitar 10%-15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan amerika serikat sekitar 23% dan kanada 21% pada tahun 2003. Sedangkan di inggris angka kejadiannya relatif stabil yaitu antara 11%-12%, di italia pada tahun 1980 sebesar 3,2%-14,5%, pada tahun 1987 meningkat menjadi 17,5%.  (Susiharta,2006)
            Sementara itu di Indonesia terjadi peningkatan secsio caesarea dimana tahun 2000 sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,22%, tahun 2005 sebesar 51,59, tahun 2006 sebesar 53,68%. (Himatusujanah, 2008).
Setiap sel  di dalam tubuh mengandung protein baik  sebagai bagian membrane sel itu sendiri maupun dalam sitoplasma sel. Protein memiliki peran utama dalam siztem imun, karena protein dibutuhkan dalm pembelahan sel normal untuk menghasilkan komponen seluler. Anti bodi dan agens vital lainnya juga menyusun asam amino. Oleh karena itu defisiensi protein akan mengakibatkan defek system imun. Asam amino penting untuk sintesis dan pembelahan sel yang sangat vital untuk penyembuhan luka. Kekurangan protein mengakibatkan penurunan angiogenesis, penurunan poliferasi fibroblas dan sel endotel, serta penurunan sintesis kolagen dan remodeling. Telah di laporkan bahwa protein telur dan susu terutama penting untuk perbaikan jaringan yang rusak (Boyle, 2009).
Bahaya infeksi setelah operasi persalinan masih tetap mengancam sehingga perawatan setelah operasi memerlukan perhatian untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kehamilan yang mempunyai resiko tinggi sekitar 3 sampai 4% dan selebihnya merupakan kehamilan resiko rendah. (Chandranita, 2012).
Angka infeksi setelah seksio sesaria sangat sulit dievaluasi. penelitian menunjukkan bahwa hanya 47% infeksi potensial yang terjadi pada hari ke tujuh, dengan 78% infeksi terjadi pada hari ke-14, dan 90% pada hari ke-21. Wanita sering kali dipulangkan dari rumah sakit pada hari keempat atau kelima setelah seksio sesaria. Dengan demikian, infeksi kemungkinan tidak terdiagnosis pada saat tersebut. Banyak infeksi dicurigai oleh bidan komunitas, tetapi didiagnosis dan diobati oleh bidan umum. Disamping itu, semakin banyak infeksi ditemukan oleh dokter umum karena bidan komunitas tidak lagi melakukan kunjungan rumah. (Boyle, 2009).
Selain manfaat mengonsumsi protein untuk peyembuhan luka seksio sesaria adapun Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa factor local yang terdiri dari oksigenisasi, hematoma, teknik operasi. Sedangkan faktor umum terdiri dari usia, nutrisi, steroid, sepsis dan obat – obatan. Faktor lainnya adalah gaya hidup kliaen dan mobilisasi. (Kozler, 1995)
RSU Sembiring delitua merupakan salah satu rumah sakit swasta yang sedang berkembang di kabupaten deli serdang. Rumah sakit ini juga sampai banyak menangani pasien yang menjalani seksio sesaria. Oleh karena itu pihak rumah sakit sangat memperhatikan penjaminan mutu pelayanan pasien. Pasien yang akan maupun yang telah menjalani seksio sesaria. Namun pelayanan ini tidak akan maksimal apabila pasien dan keluarganya tidak mendukung program pengobatan dan perawatan yang diberikan. Salah satunya adalah konsumsi protein tinggi  pada pasien  post seksio sesaria. Kerja sama pasien dalam konsumsi protein tinggi ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan pasien mengenai sumber-sumber protein itu sendiri. Oleh karena itu peneliti meneliti mengenai gambaran pengetahuan pasien post seksio sesaria tentang manfaat konsumsi protein terhadap penyembuhan luka di RSU sembiring penting untuk dilakukan. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu perawat dan pihak rumah sakit dalam pemberian pendidikan kesehatan mengenai manfaat protein dan sumber-sumbernya. Apabila hal ini dapat dilakukan maka asumsi negative mengenai konsumsi protein tinggi (seperti telur) pada pasien post secsio cesaria dapat diperbaiki. Sehingga pelayanan perawatan dan pengobatan lebih optimal.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang di atas adalah  “Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu post seksio sesaria tentang manfaat protein dalam penyembuhan luka di rumah sakit umum sembiring kecamatan Delitua tahun 2015”.


1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu post seksio sesaria tentang manfaat konsumsi protein untuk penyembuhan luka di rumah sakit umum sembiring deli tua.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.4.1. Bagi Ibu
Untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada ibu post seksio sesaria tentang manfaat protein dalam  penyembuhan luka seksio sesaria sehingga ibu post seksio sesaria tidak salah asumsi sumber-sumber protein dan pengaruhnya terhadap penyembuhan luka.
1.4.2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Untuk memudahkan perawat dalam pemberian pendidikan kesehatan pada program perawatan dan pengobatan pasien seksi sesaria.
1.4.3. Bagi institusi

Sebagai referensi di perpustakaan DELI HUSADA Delitua, dan sebagai bahan perbandinganbagi mahasiswa serta sebagai masukan bagi mahasiswa lainnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan yang sama.


HP. 085262262564
LAHAGU
Share this article :

0 komentar:

Mengenai Saya

 
Support : Creating Website | Yhanu Lahagu | Yhanu Lahagu
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Lahagu Yhannu Lovers !!! - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yhanu Lahagu