Headlines News :

DILIGENCE IS THE WAY TO PROSPER

kerajinan adalah satu Jalan Keberuntungan..!!!
Home » » PENGGUNAAN KOMBINASI MINYAK JARAK DAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI PELARUT ZAT WARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK FARMASI

PENGGUNAAN KOMBINASI MINYAK JARAK DAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI PELARUT ZAT WARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK FARMASI

Written By Yhannu Hanya Berbagi......... on Selasa, 27 Juni 2017 | 20.30

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetika telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Bersamaan dengan terjadinya revolusi industri di Eropa atau Amerika pada awal abad ke-19, dimana ditemukan berbagai bahan baku sintesis dan mulai diperkenalkan mesin-mesin produksi baru bertenaga listrik yang dapat menghemat waktu dan tenaga, produksi kosmetika secara tradisional mulai ditinggalkan. Kosmetika modern mulai mendominasi pasar pada awal abad ke-20 (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti “berhias”. Sejarah kosmetika sangat panjang, mengikuti waktu penggunaannya. Kosmetika sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3500 tahun sebelum Masehi digunakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan, hewan maupun bahan alami lain seperti tanah liat, lumpur, air, dan lain-lain. Penggunaan kosmetika di Indonesia sudah ada masuk jauh sebelum penjajahan Belanda (Wasitaatmadja, 1997).
Namun, pada akhir abad ke-20 ada usaha kembali ke alam (back to nature) dan ini juga mempengaruhi dunia kosmetik dengan usaha mempopulerkan serta menggali kembali kosmetika tradisional yang telah lama terlupakan. Namun berdasarkan pertimbangan teknis ekonomis, sebagian produsen hanya menggunakan sebagian unsur tradisional dalam kosmetika produksinya (Wasitaatmadja, 1997).
Pada awalnya, manusia hanya mengenal kosmetik sebagai produk yang berfungsi untuk mempercantik riasan wajah. Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan industri, ragam kosmetik terus berkembang. Berbagai jenis kosmetik dengan fungsi dan manfaat spesifik bermunculan di masyarakat (Muliyawan dan Suriana, 2013).
Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (stick) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Fungsinya adalah untuk memberikan warna bibir menjadi merah, yang dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik. Tetapi kenyataannya warna lain pun mulai digemari orang, sehingga corak warna sekarang sangat bervariasi mulai dari warna kemudaan hingga warna sangat tua dengan corak warna dari merah jambu, merah jingga, hingga merah biru, bahkan ungu (Ditjen POM, 1985).
Indonesia kaya akan sumber flora dan banyak diantaranya dapat digunakan sebagai bahan makanan ataupun sebagai bahan dasar kosmetik, salah satu tumbuhan di Indonesia yang memiliki potensi untuk menghasilkan bahan dasar alami adalah minyak kedelai. Kelebihan dari tanaman ini dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri makanan dan non makanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan sebagai bahan industri makanan berbentuk gliserida sebagai bahan untuk pembuatan minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. Sedangkan dalam bentuk lecithin dibuat antara lain: margarin, kue, tinta, kosmetika, insektisida dan farmasi (Anonimb, 2000).
Salah satu produk olahan kedelai adalah minyak yang mempunyai keuntungan sama seperti minyak nabati lainnya yang bebas kolestrol, minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, cat, semir, insektisida dan desinfektan. Salah satu kerugiannya adalah dibutuhkan proses pemucatan dan deodorisasi, agar warna dan bau minyak kedelai tidak mencemari warna dan bau yang dihasilkan pada produk yang akan dibuat. Selain itu salah satu bahan dasar lipstik ini adalah minyak jarak yang mempunyai keuntungan untuk kesehatan kulit, dapat mengobati luka bakar, kulit terbakar sinar matahari, melembabkan kulit, dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik dan lain-lain, sedangkan kekurangannya tidak dapat menutupi bau pada minyak (Anonimc, 2005).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti  kombinasi minyak kedelai dan minyak jarak untuk melarutkan zat warna pada sediaan lipstik.







I.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1.      Apakah kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai dapat digunakan untuk  meningkatkan kelarutan zat warna pada sediaan lipstik.
2.      Apakah sediaan lipstik dengan kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar.
3.      Apakah sediaan lipstik yang mengandung kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai dapat menyebabkan iritasi pada saat digunakan.
I.3 Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesa pada penelitian ini adalah:
1.      Kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan zat warna pada pembuatan lipstik.
2.      Sediaan lipstik dengan kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar.
3.      Sediaan lipstik yang mengandung kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai tidak menyebabkan iritasi pada saat digunakan.



I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Untuk membuat lipstik dengan kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai yang dapat meningkatkan kelarutan zat warna.
2.      Untuk mengetahui kestabilan lipstik dengan menggunakan kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai dalam suhu kamar.
3.      Untuk mengetahui ada atau tidaknya iritasi pada sediaan lipstik yang mengandung kombinasi minyak jarak dan minyak kedelai pada saat digunakan.
1.5 Manfaat Penelitian
Untuk meningkatkan daya guna dari kedelai sebagai minyak alami untuk pembuatan lipstik yang aman digunakan oleh masyarakat.

HP. 085262262564



Share this article :

0 komentar:

Mengenai Saya

 
Support : Creating Website | Yhanu Lahagu | Yhanu Lahagu
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Lahagu Yhannu Lovers !!! - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Yhanu Lahagu